Saya menangis membaca surat terakhir dari Lina yang di kirim copy-nya oleh Lisa. Tulisan tangan satu halaman yang tintanya pudar oleh tetesan air mata.
Ini beberapa kalimat dari almarhumah yang saya sunting :
“Adikku, maafkan kakak sudah pinjam uangmu. Kakak malu sama keluarga, hanya akan tinggalkan kepahitan di dunia. Ayah ibu, maafkan aku yang tak bisa membuat bangga. Aku ingin melepas beban ini. Adikku, aku hanya ingin dicintai dengan tulus namun ternyata si Iman itu penipu. Sungguh, akan kubunuh dia dalam mimpinya. Aku sayang kalian semua, aku sayang Russel. Adikku, andai suatu hari kamu bisa bertemu dengannya, mohon sampaikan salamku.“
Mengapa kisah ini baru ditulis sekarang sedang saya diberi tahu Lisa sejak bulan Agustus tahun lalu? Karena saya menunggu kesiapan Lisa untuk cerita dan atas izinnya pula artikel ini ditulis. Ia ingin pembaca bisa memetik hikmahnya dan tak lagi ada korban seperti kakaknya.
"Bunda, berawal dari perkenalan kakak saya Lina di FB dengan lelaki bernama R. Iman Camat Prasetyo. Mengaku engineer asal Bandung yang bekerja di PT. Pasific Radiance Batam. Usia kakak saya 34 tahun dan ia wanita cantik yang sangat lugu dan pemalu. Entah berapa lama mereka saling mengenal yang aku tahu bahwa Iman akan terbang dari Batam ke kota P lalu bareng kakak ke Jakarta sambil menengok ibu kami yang sedang sakit. Perlu diketahui kakak bekerja di kota P dan tinggal bersama tante kami. Sedang keluarga besar kami ada di Jakarta
Lama tak kudengar kisah Iman lalu ada kabar dari ayah bahwa kakak akan dilamar pada bulan Agustus sebelum hari Kemerdekaan. Menurut kakak , Iman Camat Prasetyo akan datang ke kota P lalu sama sama kakak ke Jakarta menemui keluarga kami. Namun tanggal 15 Agustus kakak mendapat kabar bahwa Iman ditahan karena ditemukan barang terlarang di tasnya. Lalu polisi minta tebusan 15 juta rupiah. Pihak perusahaan dimana Iman bekerja menanggung 8 juta dan sisanya 7 juta kakak yang bayar. Setelah Iman bebas, dia berjanji datang tanggal 17 Agustus 2016 tapi alasan lagi dan tak jadi datang.
Tanggal 19 Agustus 2016 pagi kakak menelpon dan minta maaf pada kedua orang tua kami di Jakarta. Kakak minta maaf karena selama ini sudah mengecewakan mereka. Ayah sedikit curiga mengapa kakak minta maaf. Ternyata kakak sudah tahu bahwa lelaki yang menggunakan nama R. Iman Camat Prasetyo itu sebenarnya tidak ada. Kakakku tertipu puluhan juta dan baru sadar setelah mendapat informasi dari rekan kerja.
Hari itu juga kami dikabari oleh tante agar segera berangkat ke kota P dengan alasan kakak sakit dan sejak pagi tak mau keluar dari kamar. Sampai di kota P, ternyata didepan rumah tante sudah terpasang bendera kuning. Kakakku yang cantik mengakhiri hidupnya tanggal 19 Agustus pada jam 19.30 malam. Posisi tubuh tertelungkup, dahi memar, mata bengkak dan mulut berbusa. Disisinya ada obat tetes mata dan pembasmi nyamuk.
Ada selembar surat tulisan tangan dan beberapa kertas penuh sobekan. Tertulis di situ bahwa kakak sudah mengetahui kalau selama ini ia ditipu oleh R Iman Camat Prasetyo hingga meminta maaf kepada kedua orangtua dan aku. Ada satu tulisannya yang aku ingat "Kalau Russel Camat masih ada sampaikan salam untuknya". Dari situ aku mulai mencari siapa Russel Camat melalui Internet. Sampai akhirnya aku temukan tulisan tulisan Bunda Fey di Kompasiana lalu menghubungi bunda.
Siapakah Russel Camat?
Aku mengerti kakak sangat malu karena sudah janji pada orang tua akan dilamar oleh R Iman Camat Prasetyo, tapi mengapa harus nekad begini. Andai saja kakak tak menyimpan sendiri masalah ini, tentu kakakku masih ada. Aku sangat marah pada pelaku rasanya ingin kucari sampai ketemu dan membuat perhitungan. Namun kedua orang tuaku tak mengizinkan, kata ayahku biar Allah yang membalas perbuatan si penipu agar kakak tenang di alam sana." (Lisa di Jakarta)
Siapakah Russel Camat?
Russel adalah pelaut Filipina yang foto-fotonya sering dibajak scammer Indonesia. Sudah ada beberapa artikel di Kompasiana yang saya tulis tentang Russel.
Sayapun sudah mengenalnya sejak 2 tahun lalu. Ia memanggil saya mommy dan kami sering ngobrol lewat video call.
Hal-hal yang perlu diketahui tentang Russel Camat (asli)
- Sudah menikah dan memiliki 1 anak perempuan.
- Foto-foto yang beredar adalah ketika masih muda.
- Russel tidak bisa Bahasa Indonesia, hanya Inggris dan Tagalog.
Memberi Tahu Russel Camat :
Saya titip pesan-pesan pada Russel lewat WA bahwa ada hal penting yang harus ia ketahui. Tak lama Russel menanggapi dan mengajak bicara lewat Video Call. Saya ceritakan semua dan saya terjemahkan surat yang ditinggalkan Lina karena Russel tak bisa Bahasa Indonesia. Russel amat sedih dan dia tak tak tahu lagi harus berbuat apa.Tak lama Russel berinisiatif untuk membuat video singkat ucapan bela sungkawa untuk keluarga Lina. Lega rasanya amanah sudah saya sampaikan.
Saya titip pesan-pesan pada Russel lewat WA bahwa ada hal penting yang harus ia ketahui. Tak lama Russel menanggapi dan mengajak bicara lewat Video Call. Saya ceritakan semua dan saya terjemahkan surat yang ditinggalkan Lina karena Russel tak bisa Bahasa Indonesia. Russel amat sedih dan dia tak tak tahu lagi harus berbuat apa.Tak lama Russel berinisiatif untuk membuat video singkat ucapan bela sungkawa untuk keluarga Lina. Lega rasanya amanah sudah saya sampaikan.
Saya hanya berharap pelaku di FB yang menggunakan foto Russel Camat dengan nama R Iman Camat Prasetyo membaca artikel saya. Semoga dia dikejar rasa bersalah karena secara tidak langsung telah menghilangkan nyawa Lina lewat tipu dayanya.
SEMOGA TAK ADA LINA LINA LAIN DAN KISAH INI BISA MENJADI PELAJARAN BAGI KAUM WANITA DI MANA SAJA.
Catatan :
Terima kasih untuk Lisa yang sudah mengizinkan saya menulis kisahnya
Nama kakak dan adik dalam kisah ini adalah samaran.
0 Response to "Wanita Cantik Korban Cinta Palsu di Facebook Akhirnya Bunuh Diri !!!"
Post a Comment